We Choose to Go to the Moon

“I believe that this nation should commit itself to achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the moon and returning him safely to the Earth.” (Saya yakin bahwa negara ini harus berkomitmen untuk mencapai goals-nya, sebelum dekade ini berakhir, untuk mendaratkan manusia di bulan dan membawanya kembali ke bumi dengan selamat). Potongan naskah pidato yang berapi-api dari John F. Kennedy, Presiden termuda Amerika Serikat di depan para anggota kongres pada tanggal 25 Mei 1961. Pernyataan yang berani ini ditujukan untuk meng-counter keberhasilan Uni Sovyet yang seleumnya telah berhasil mengirim sputnik dan Yury Gagarin mengelilingi bumi. Amerika Serikat merasa terdesak dengan kemajuan pesat yang diperoleh Uni Soviet, JFK mencanangkan sebuah stretching goal yang sulit dan menantang bagi rakyat Amerika. Pada potongan kalimat lainnya JFK menyinggung bahwa dia membuat goal tersebut bukan karena hal tersebut sesuatu yang mudah, tetapi karena goal itu sangat sulit. Kalimat penting yang diucapkan JFK telah mencakup semua unsur “SMART” dalam melakukan goal setting.

S – Specific : landing a man on the moon (mendaratkan manusia di bulan)

M – Measurable : landing a man on the moon and returning him safely to the Earth (mendaratkan manusia di bulan dan membawanya kembali ke bumi dengan selamat)

A – Achievable : I believe that this nation should commit itself to achieving the goal (saya yakin bahwa negara ini harus berkomitmen untuk mencapai targetnya)

R – Realistic : …actually unrealistic for many people but JFK believed it (sebenarnya pada saat itu tidak realistis, tetapi JFK yakin akan hal tersebut)

T – Timebound : before this decade out… (sebelum dekade ini berakhir)

JFK percaya bahwa bangsa Amerika mampu mencapai target ini dengan usaha yang keras, dan keyakinannya membuahkan kemenangan besar bagi Amerika Serikat terhadap Soviet. JFK telah melakukan visualisasi selama 10 tahun ke depan dan visualisasi ini akhirnya menjadi kenyataan pada tanggal 20 Juli 1969 ketika Neil Armstrong menapakkan kakinya di permukaan bulan dan mengucapkan pernyataan yang menjadi pernyataan favorit abad dua puluh ini, “That’s one small step for a man, buat a giant leap for a mankind.” Langkah kecil bagi seorang manusia, tetapi lompatan besar bagi kemanusiaan). Desire JFK saja tidaklah cukup, karena pada tahun 1963 JFK mati tertembak di Texas. Goals yang mulanya hanya dimiliki oleh seorang Presiden telah berubah menjadi goals milik sebuah bangsa. Cita-cita JFK dan bangsa Amerika akhirnya tercapai dalam waktu 8 tahun 2 bulan, malah lebih cepat dari target yang ditentukan. JFK tidak sempat melihat mimpinya menjadi kenyataan tetapi goals-mua telah mengubah sejarah dunia.

Cerita tersebut menunjukkan kepada kita bahwa mereka menaruh target yang hampir tidak masuk akal untuk dicapai, tetapi target inilah yang menjadi pendorong dan semangat untuk mencapai hal tersebut. Stretching goal dipakai oleh sebagian orang sukses untuk membuat tantangan yang besar untuk menghasilkan hasil yang menakjubkan. Sering kali tantangan yang tersulit itulah yang akan memacu kita untuk mengeluarkan semua yang terbaik yang kita miliki.

Pete sampras juara beberapa turnamen Grand Slam ketika diwawancarai oleh Wimbledon TV sempat ditanya, “Menurut Anda siapakah Andre Agassi?” sempat tertegun sejenak kemudian dia menjawab, “Agasi adalah orang yang mampu memaksa saya untuk mengeluarkan permainan terbaik saya. Tanpa Agassi penonton tidak akan pernah melihat permainan terbaik saya.” Walau sering kali penonton disuguhkan dengan kemenangan Sampras atas lawan-lawan lainnya dengan mudah (straight set) namun bukan itu bukan permainan terbaiknya. Setiap kali Anda mengalahkan lawan terberat Anda dalam hidup ini, Anda akan merasakan target yang menantang dan capailah. Dan sukses dalam mencapainya akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Sumber: Fight like a tiger, Win like a champion